Kamis, 24 Februari 2011

Gol spektakuler Wayne Rooney ke gawang Manchester City

Gol spektakuler Wayne Rooney ke gawang Manchester City melalui over head kick


Gol yang mengantarkan Manchester United menang 2 -1 dalam Derby of Manchester hari Sabtu, 12 Februari 2011. Gol Rooney pada menit 78. Diawali Nani yang mengirim umpan silang dari sisi kanan dan Rooney dengan apik melakukan tendangan salto yang bersarang di dalam gawang City.


Andra & The Back Bone: Sempurna


Ada lirik ada cerita. Ada individu yang "Sempurna" dalam kehidupan seseorang. Individu yang sempurna karena kelebihan dan kekurangannya. Individu dengan segala keunikannya yang takkan ditemukan pada yang lain

Tiba-tiba kok melow gini. Ah mendingan dengerin lagu Sempurna.



Kau begitu sempurna
Dimataku kau begitu indah
Kau membuat diriku akan slalu memujimu

Disetiap langkahku
Kukan slalu memikirkan dirimu
Tak bisa kubayangkan hidupku tanpa cintamu

Janganlah kau tinggalkan diriku
Takkan mampu menghadapi semua
Hanya bersamamu ku akan bisa

Efek Lemming

Lemming adalah sejenis hewan pengerat seperti marmut. Yang menarik dari hewan ini dan telah diteliti adalah karakternya yang "ngikut saja", Lemming yang satu akan mengikuti yang lainnya bahkan sampai ke kematian. 

Hewan Lemming akan melakukan migrasi dalam periode hidupnya. Dalam perjalanan migrasi tersebut Lemming akan berjalan mengikuti Lemming terdepan. Ketika Lemming yang jalan terdepan terjatuh ke dalam jurang atau ke dalam sungai yang sangat deras maka Lemming-lemming di belakangnya akan mengikuti terjatuh. what the f*ck!!!

Karakter lemming yang menarik dari hewan ini lantas dikenal menjadi metafora yang disebut 'efek Lemming', yaitu suatu fenomena bagaimana orang-orang mengikuti begitu saja tanpa mempertanyakan suatu pendapat  yang populer yang beredar di tengah masyarakat di mana pendapat tersebut bisa saja berpotensi menjerumuskan diri mereka ke dalam suatu kebinasaan atau paling minimal kesesatan berpikir. 

Kopi: Diseruput, jangan diteguk.


Masih bicara tentang kopi.

Dulu pernah membaca salah satu edisi majalah Intisari, yang membahas tentang kopi (udah lama banget!). Ada salah satu artikel menarik yang membahas tentang bagaimana cara menikmati kopi. Semacam The Art of Cofee lah gitu.

Dijelaskan bahwa cara menikmati kopi yang baik sehingga bisa maksimal kenikmatannya adalah dengan cara diseruput bukan diteguk. Sruuuuuuuuuuptt....ah...!!!

Nikmati dengan cara menyeruput pelan-pelan. Dengan diseruput maka aroma kopi akan makin terasa, lalu hidulah aroma itu. Bagi orang yang sudah pengalaman dan expert, dengan cara menghidu aroma saja sudah bisa menebak asal dan jenis kopi. 

Sudah ah!. Mau menyeruput kopi dulu.

Sruuuuuppppt...ah!!!

Rabu, 23 Februari 2011

Fenomena segelas kopi saat ujian semester

Saat ujian semester entah kenapa kebodohan fenomena ini sering kali terulang, terulang dan terulang. Penyesalan saat mengalami fenomena sebelumnya seolah tak pernah membekas di ingatan.

Fenomena ini diawali dengan niat baik untuk belajar, karena besok mau ujian, jadi malam ini bagaimana pun harus belajar.

Jam 20.00 
Mulai duduk di depan meja belajar sambil memilah bahan buat ujian besok. Tiba-tiba tercetus ide, "mantapnya kalau belajar ditemani segelas kopi panas. biar mata tak lekas ngantuk". Ide yang berilian. Lalu beranjaklah membuka lemari stok (yang menyatu dengan lemari pakaian), buka toples tempat kopi, dan toweng...toweng. kopinya habis?.

Jam 20.15
Lihat jam dinding baru menunjukkan jam 20.15, ah ke warung dulu beli kopi dan sekalian beli makanan ringan buat nemenin belajar. Belajarkan butuh energi. Nyam..nyam..nyam......

Sabtu, 19 Februari 2011

NOVEL: Janji Sepasang Merpati



Di langit 
awan mendung bergumpal 
tak bergerak
Hijau padi 
ditepis angin semilir
Matahari senja 
bersembunyi di awan mendung





Di atas lapangan bola di pinggiran kampung itu, dua ekor merpati bercumbu di rumput yang telah kering. Dua merpati saling berjanji.

Rabu, 16 Februari 2011

Kuli bangunan melakukan operasi bedah saraf


Setelah kerusuhan-kerusuhan yang terjadi dalam kurun waktu dua minggu (kebetulan atau tidak yah?). Kerusuhan yang cukup berhasil mengalihkan kita dari segala tektek bengek kebejatan hukum di negara ini.  Berhasil dibanding kemunculan cropcycle.  

Lalu di berbagai forum dan social network muncul beragam status dan komentar, yang paling dominan adalah menjustifikasi kesalahan sebaggai kesalahan Islam sebagai agama dan menjelekkan Islam secara keseluruhan. Yang berasal dari penganut atheis atau dari penganut theis yang bukan Islam. Ada yang menambahkannya dengan mengutip dalil ayat Al-Quran atau hadis, namun selalu saja hanya sepotong dan tidak menyeluruh. Tanpa melihat makna dan konstelasi yang menjadi asbabul turunnya ayat dan hadis tersebut. Bahkan melihat kejadian peristiwa pun hanya sekedar ke akibat (akibat memang harus dikecam dan ditindak) namun jangan lupakan sebabnya kenapa. Penyebab tak pernah dilihat karena memang ini bisa memutarbalikkan serangan ke diri mereka sendiri.
 
Yah, aku seperti melihat seorang yang berprofesi sebagai kuli bangunan sedang melakukan operasi bedah?. hahahaaa.... Tertawa melihat kegelian ini. Banyak kuli bangunan melakukan profesi dokter bedah....

Ksatria


Turun dari seekor kuda, seorang ksatria berbaju zirah, perisai baja ditentengnya di tangan kiri, berjalan tegap menuju pelataran istana sang raja. Sang raja duduk di sana, menyaksikan ksatria hebat ini berjalan menujunya. 

Di pelataran istana, ksatria itu menghentikan langkahnya, masih di atas tanah pelataran. Ditaruhnya perisai baja ke tanah. Sarung tangan kanan yang terbuat besi dilepaskannya. Dikeluarkannya pedang ksatria dari serangka. Ditancapkannya di tanah di hadapannya. Lalu ia berlutut.

"Aku mengalami disorientasi paduka baginda raja. Aku terlupa buat apa aku berada di sini? apa yang menjadi tujuanku, 2 - 5 langkah ke depan?. Aku mengalami disorientasi, ruang dan waktu paduka baginda raja" ucap sang Ksatria.

Raja terdiam sejenak. Seraya mengelus janggutnya yang tak seberapa itu. Lalu berdiri. 

"Bagiku kau adalah ksatria hebat, ksatria dengan jiwa ksatria. Bukan hanya seorang prajurit tapi kau adalah ksatria. Tiap jiwa pasti akan dihadapkan pada titik ketika beribu halangan, beribu masalah dan cobaan memenuhi otakmu, mencoba menghalangimu dari tujuanmu. Fokuslah. Hantamlah semua rintangan itu. Tunjukkan bahwa kau seorang ksatria, bukan cuma prajurit!. Aku percaya kepadamu ksatria!".

Lalu sang Raja kemudian berjalan masuk ke istana, diapit dayang-dayang yang cantik jelita.

Jumat, 11 Februari 2011

Jatuh



Akhirnya aku tersengat
Telah tiba aku pada titik
tak merasakan apapun
Hanya diam...
diam...
dan diam.


Batas waktu



Tiba-tiba aku terbangun.
Dihentak mimpi.
Kembali mimpi itu,
mimpi yang sama.
Tentang suatu kehilangan.
Tentang janji
yang menggeram lantang di hati.

Kuhitung detik-detik batas waktu.
Terus berkurang.
Semakin sempit.
Tak memberiku ruang.
Teringat batas yang kutulis
dengan tangan bodoh.

Hah..... Kuhela nafas panjang.
Sebatang rokok mulai menyala.
Mengepulkan asap bimbang.
Secuil ingatan pada nasihat Nabi Daud,
meruntuhkan tangga-tangga egoku.
Melemaskan genggam.
 
Kupalingkan wajah
mengejar impian yang terputus.
Teringat mozaik-mozaik yang sedang kucari,
dan ingin kurengkuh.
menggelegarkan lagi harapan untuk meraihnya.
Asap putih semakin memenuhi ruang kamarku.
Dini hari ini.

Semua seakan terangkum.
Tentang langkah yang terantuk dinding.
Tentang diri yang harus terus belajar bersabar.
Antara harapan dan ketidakpedulian.
Antara niat dan kenyataan.
 
Tapi aku manusia biasa.
Tak ingin kuhidu pengap angin laut sendiri.
Aku ingin saat kembali masih ada.
Dan untuk kembali bersama.

Hah...aku ingin berteriak saja,
akalku tak sampai.
Acuhku tentang janji seolah ditakacuhkan mimpi.
Geram............
Kemana tautan logis merumuskan semua.
Kutahu sesuatu mengamatiku
yang terus saja merajakan pikir.

Jantungku berdetak lebih keras.
Akankah ini sebuah petanda
bahwa itu akan terjadi lagi?
Aku tak tahu....

Aku hanya mohon kepada-Mu.
Jangan lagi!
Jangan lagi terjadi!
Karena aku belum siap untuk bersyukur,
atas apa yang sebenarnya tidak mau aku terima.
Seperti yang terakhir kukatakan padanya
dalam bahasa yang mungkin tak terpahami.
 
Kuharap ini Engkau kabulkan.

Perasaanku tentang perasaanku kepadamu



Rabu, 09 Februari 2011

Hidup ini indah


Hidup ini kadang jinak seperti kucing kekenyangan dikasih makan, mengikuti harapan dan alur yang didamba. Kadang bahkan memberikan kejutan kenyataan indah yang tak pernah terbayangkan.
Hidup ini terkadang sangat liar. Menghadirkan drama-drama yang memilukan dan tak terprediksi. Liar, melenceng menghancurkan semua rencana.
Namun, hidup ini indah. Justru menjadi indah dengan segala misterinya.

Jalan setapak


Aku teringat dengan salah satu jalan setapak menuju rumahku. Jalan setapak yang sunyi. Jalan setapak tempaktu bernyanyi, tempatku bercerita, tempatku mengeluh, tempat yang menyimpan kenangan dan tempatku mengukir mimpi-mimpiku. 
Gersang di saat kemarau. Di setengah jalannya tertutupi serbuk besi pembuangan pabrik baja dan telingkupi pagar pabrik. Setengah lagi berdampingan dengan danau paksaan, danau kotor yang ditumbuhi eceng gondok. 
Becek di saat musim hujan. Keluargaku bertanya kenapa suka sekali melalui jalan itu. Mereka tak pernah tahu di sana aku pernah melihat senja paling indah seumur hidupku. Di sana pula aku bisa berkata tanpa malu, menerima semua geramku atas hari sendu yang kulewati. Jalan itu tetap bisu saat aku melewatinya bahkan dengan hati yang berbunga sekalipun.
Pagi selalu indah di sana, saat matahari menyapa dalam dingin, dalam mendung dan dalam hujan sekalipun. Embun di rumput sisi jalan seakan menyambut riangku menuju sekolahku. Senja di sana selalu datang dengan indah. 
Semuanya seakan selalu ingin membuatku rindu. Rindu untuk kembali. Menghabiskan sunyi di sana. Rindu dengan waktu itu yang penuh harapan. Rasanya semuanya baru kemarin. Sebelum kusadari waktu yang terentang panjang, menghadirkan aku di titik waktu sekarang.
‘Sekarang’ terkadang aku merasa asing di sana. Aku seperti bukanlah orang yang dari “sana, pun akhirnya aku pun bukanlah orang “di sini”. Pada akhirnya aku merasa seperti pengunjung yang datang. Yang terpisahkan periode waktu, “sekarang” dan “kemarin”. Dan aku resah.
Aku ingin saat kembali ke sana, aku merasakan lagi senja terindah itu.

Jumat, 04 Februari 2011

Film 3 Hari untuk Selamanya: usia kritis

Entah sudah untuk keberapa kali aku menonton film “3 Hari untuk Selamanya” yang dibintangi Nicholas Saputra ini. Aku bukan pemerhati film, tapi di sini untuk pertama kalinya aku melihat Nicholas Saputra berperan bukan sebagai orang yang "baik" (tanda kutip, garis bawah, italic & bold). Intinya sih film ini menceritakan seorang pemuda, namanya Yusuf (Nicholas Saputra) dan sepupu perempuannya Ambar (Adinia Wirasti) yang terbiasa hidup dalam hedonisme kota seperti free sex,  ganja, rokok, dan alkohol. 

Satu adegan yang selalu kuingat tentang film ini adalah si Yusuf membahas usia-usia penting atau kritis yang dialami manusia. Usia 27, 29 dan 35 katanya. Dia menceritakan tentang nama-nama tenar seperti Kurt Cobain dan Chairil Anwar mereka mati muda, 27 tahun.. Usia 35 menurut menurut si Yusuf penting karena orang tuanya meninggal di usia 35 tahun. 

Aku pun merasakannya. Namun bagiku setiap tahun tentunya selalu memiliki perbedaan. Dimana ada keputusan penting menyangkut hidupku. Namun tak kusangkal ada usia tertentu yang memang menjadi titik kritis yang menentukan waktu yang panjang ke depan. Menurutku salah satunya usia 18. Itu fase awal ketika melakukan keputusan besar untuk hidup. Pertama kalinya diakui sebagai orang dewasa yang ditandai dengan pemberian KTP oleh negara (hehehehe). Di usia ini langsung dihadapkan pada pilihan, melanjutkan ke kuliah atau tidak selepas lulus SMA, kuliah di jurusan mana, kuliah di mana ataukah langsung kerja?. Fase awal kedewasaan yang langsung di hadapkan dengan keputusan besar. 

Hidup memang tentang pilihan, setiap tahun bahkan di setiap hari yang terlewati, selalu dilalui dengan memillih yang mana.

Kamis, 03 Februari 2011

Father, Son & Sparrow

Seorang ayah duduk berdua dengan anaknya di bangku taman rumah mereka, lalu hinggaplah burung gereja. Simaklah video film singkat ini semoga dapat memberi inspirasi renungan atas sikap kita terhadap orang tua kita.



* * *
Cast: Father (Nikos Zoiopoulos), Son (Panagiotis Bougiouris); Directed: Constantin Pilavios; Written: Nikos & Constantin Pilavios; Director of photgraphy: Zoe Manta; Music: Christos Triantafillou; Sound: Teo Babouris; Mixed: Kostas Varibobiotis; Produced: MovieTeller films

Rabu, 02 Februari 2011

Ahmad Band: Ideologi Sikap Otak (ISO) 1998

Menyaksikan berita tentang tuntutan revolusi di negara Mesir tiba-tiba ingatan terbawa kembali ke tahun 1998 ketika Indonesia mengalami pergolakan politik lengsernya Soeharto, apa yang kemudian disebut Gerakan Reformasi 1998. Dan ingatan pun terbawa ke memori lagu-lagu Ahmad Band, kenapa Ahmad Band? Karena saya Baladewa, dan karena lagu Ahmad Band saat itu menggambarkan situasi dengan sangat jelas dan gamblang.

Terutama lagu Distorsi, "yang muda mabuk, yang tua korup, jayalah negeri ini, jayalah negeri ini", yang menggambarkan korupsi, kolusi dan nepotisme yang dilakukan para pejabat dan mabuk-mabukkan yang mewarnai generasi muda.

Lagu  Impotensi, menggambarkan situasi di masa pemerintahan Orde Baru,"apa arti damai jika otakku terkubur, apa arti damai jika semua membisu, kau jilati situasi, kau pun menari di atas kepatuhan, di atas kesunyian jiwa yang telah mati, tercipta generasi tanpa peduli".

Foto Revolusi Mesir 2011

Mesir sedang bergolak, meminta mundur Presiden Hosni Mubarak  yang sudah berkuasa selama 30 tahun (mengingatkan kita akan tragedi lengsernya Soeharto pada tahun 1998 setelah berkuasa selama 32 tahun). Ratusan ribu rakyat Mesir berkumpul menuntut revolusi di sebuah lapangan, Tahrir Square, di Kota Kairo.

Lapangan Tahrir,  yang jika diartikan berarti "pembebasan",  menjadi titik sentral pemberontakan masyarakat Mesir. Para demonstran mengabaikan janji Mubarak untuk melakukan reformasi ekonomi dan politik. Mereka menganggap janji-janji itu sudah terlambat, dan terlalu kecil. Para demonstran tetap menuntut agar Mubarak mundur dari jabatan saat krisis ekonomi melanda Mesir.



Selasa, 01 Februari 2011

Susu jahe melepas mumet penat (semoga)


Segelas susu jahe hangat dan kepulan asap harum 
Semoga melepaskan lelah dan mumet hari ini.
Semoga hangatnya mengusir sepi dan dingin
Gerimis malam ini.

Politik Citra



Tahukah gambar apa di atas?
Piala!. Ya tepat. Sebuah Piala, tepatnya Piala Citra

Inilah piala yang diberikan dalam Festival Film Indonesia (FFI). Ajang ini adalah ajang penghargaan tertinggi bagi dunia perfilman dan akting di Indonesia yang mulai diselenggarakan sejak tahun 1955. 

Kata Citra sendiri yang berarti 'bayangan' atau 'image'. Citra kemudian dijadikan nama piala sebagai simbol supremasi prestasi tertinggi untuk bidang perfilman kualitas film, berakting dan lain-lain.