Minggu, 30 Januari 2011

Sadewa


Perawakannya tinggi, dia adalah tipe manusia yang rela berepot ria dan tak bisa diam. Dia bisa melupakan kepentingannya hanya karena harus menolong yang lain.

Dialah Sadewa, sahabat terbaikku. Kebersamaan yang terpupuk semenjak masuk kuliah, sama-sama menjadi asisten di laboratorium yang sama. Banyak rahasia baik itu yang strategis, taktis maupun kenakalan yang cuma kami berdua yang tahu.

Kami bagi. Saling kepercayaan antara kami berdua gak bisa aku gambarkan. Misalnya saat mendapat proyek kecil pun, tak pernah aku atau dia harus bertanya ketika aku atau dia yang menjadi leader memberikan bagian. hasil Aku sudah sangat percaya demikian juga dia. Bahkan sering beberapa kali aku merasa bagianku terasa berlebih dibanding kontribusi atas suatu proyek yang kami kerjakan berdua.

Kami selalu sepakat?Tidak
Untuk sebuah keputusan, kadang kami saling ngotot berargumen. Bahkan jika orang yang belum mengenal kami berdua, akan menyangka kalau kami sedang bertengkar. Padahal tidak itu hanyalah proses saling mengeluarkan dan menyatukan ide kami. Jadi teringat kata bijak Lyndon B. Johnson, Presiden AS ke-36, "Apabila dua orang selalu sepakat dalam segala hal, itu berarti cuma satu orang yang berpikir".

Maka kubutuhkan lebih dari seribu lembar kertas A4 (lebay?kupikir tidak!) untuk menggambarkan penghargaanku sebagai sahabatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar