Aku teringat saat menonton konser ulang tahun grup band GIGI di stasiun tv RCTI. Satu hal yang terus teringat adalah apa yang diucapkan oleh Armand Maulana, vokalis dan pentolan grup ini.
Dia berkata dan (sekaligus berpesan). "Jika sudah menyatakan diri sebagai musisi, maka seorang musisi harus mengabdikan hidupnya untuk musik. Hidup untuk musik bukan musik untuk hidup".
Itulah yang telah dilakukan dia dan rekan-rekannya di GIGI. Sehingga GIGI bisa terus eksis di belantara musik Indonesia.
"Bahwa kemudian, kehidupan kami menjadi bertambah baik dengan rejeki yang mengalir dari musik, itu hanya masalah aksi dan reaksi" lanjut Armand Maulana.
Sedikit mencoba beranalisis (sok banget bahasanya!), GIGI memang grup band yang terus eksis. Oke lah dari segi popularitas bisa dikatakan relatif "menengah" tetapi stabil, di banding grup band lainnya. Tapi memang GIGI ya selalu ada, hidup sepanjang waktu di hati para GIGITA-nya, (mirip kayak gigi di mulut). Jika boleh dianalogikan, ya GIGI ibarat sebuah perusahaan yang sudah establish. Semua itu karena komitmen dari para personilnya.
Aku rasa bukan cuma di bidang musik saja komitmen seperti itu perlu diterapkan.
"Bahwa kemudian, kehidupan kami menjadi bertambah baik dengan rejeki yang mengalir dari musik, itu hanya masalah aksi dan reaksi"
karena Gusti Allah mboten sare.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar