Selasa, 14 Desember 2010

Demokrasi Kambing (Kebo)


____________________________________________________________________
"Demokrasi bisa membuat serigala menjadi pemimpin bagi sekumpulan kambing, karena prinsip dari demokrasi adalah kedaulatan rakyat bukan kedaulatan ilmu (Anonim).

Maka jangan heran jika kualitas pendidikan di negara ini tak beranjak maju dengan sesungguhnya. penguasa negeri ini takkan pernah berupaya dengan sungguh-sungguh untuk ‘mencerdaskan kehidupan bangsa’ seperti amanah UUD. Karena jika rakyat ‘cerdas’, penguasa srigala takkan dipilih lagi untuk berkuasa. Pemilih cerdas berbahaya bagi kelangsungan dinasti. "
_____________________________________________________________________


Kubaca editorial koran oposisi itu sambil menyeruput kopi di wakrop Darmo. Dari kejauhan aku mendengar percakapan seorang anak SD dengan emaknya. Sepertinya si anak sedang malas berangkat ke sekolah.



Si Emak dengan suara agak membentak berkata: "Ayo nak berangkat sekolah, biar kamu pinter"

Anak SD yang masih cadel menjawab: "Emoh mak. Nanti ciapa yang milih anak sligala beltampang kambing gibas jadi pletiden kalo semuanya pada pintel mak"...

Si Emak menjawab: "Oh iya nak. Benar juga kamu nak. Mari kita sukseskan program jangka panjang dinasti. Lagian kan, kalo emak boleh mengutip kata2 Jeffrey Winter bahwa sejak beliau naik, isi menjadi tak penting, yang penting adalah bentuk. Nah! Nanti nak, kamu kalo sudah gede, dandan yang klimis yah. biar banyak yang ketipu".

Dengan riang, si anak berkata: "Oke mak. Emakku emang mangstab!!!!!"

"Hah?? Mangstab kamu bilang. Kamu ngaskus juga ya nak?" Emaknya bertanya dengan penasaran.

"Iya gan, ane kaskuser juga. Mak aku pergi main dulu! Assalamualaikum" jawab si anak cepat.


Emak: "Waalaikumsalam gan".


Tak terasa, ampas kopi dari cangkirku pun terminum. Bruuuuuuuuuuuuuuufffftt.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar