Sabtu, 13 November 2010

Menanti fajar



terlalu banyak kata
tak terucap
menggelepar saja di benak
tak berbentuk
di panasi rasa
menguap menjadi awan putih
lalu terbang
ke atas langit
melintasi sepi
mengamati sinar di kejauhan
mereguk asa dengan tenggorokan kering
ludahpun malas menemani sunyi
semoga suatu saat nanti
ketika fajar menyingsing
ada harapan awan menjadi hujan

rokokku sudah habis, tenggorokan masih kering
terpaksa keluar meski dingin memijit kulit tipis tanpa lemak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar