Jumat, 31 Desember 2010

Syirik kecil


Lagi melayang-layang sambil dengerin khutbah Jumat, tiba-tiba sang Khatib mengatakan "Syirik kecil itu ibaratnya semut hitam yang berada di batu hitam pada malam hati tanpa bulan. Kecil dan tak terasa keberadaanya". Gdubraaak....

Bisa jadi hari ini, mungkin tak menduakan Allah dengan menyembah patung berhala, memuja arwa nenek dan kakek moyang atau yang lainnya. Karena dengan tegas mengetahui bahwa itu syirik. Tetapi tanpa terasa mungkin sudah menuhankan internet, menuhankan teknologi masa kini, mempercayai almarhum Paul si Gurita. Bisa jadi, tanpa terasa.

Rabu, 29 Desember 2010

Hidup itu berwarna dan penuh ujian


"Hidup adalah fase waktu yang penuh dengan warna dan ragam ujian. Banyak orang yang tangguh dan kokoh di waktu tertentu, tetapi tumbang dan jatuh di lain waktu. Tidak sedikit orang yang tampil sebagai pribadi yang komit dan kuat, berpegang teguh pada nilai-nilai agama tapi kemudian tersungkur pada jurang yang begitu dalam. Karena hidup ini memang mengharapkan rentang waktu yang perlu kesabaran dan lipat ganda kesabaran".

(SMS dari seorang Sahabat)

Jumat, 24 Desember 2010

Lihat lebih dekat

Lihatlah lebih dekat, lebih mendalam. Bisa jadi apa yang dianggap kucing imut yang terus menerus dielus-elus itu sebenarnya adalah seekor babi.

Perfection has to be imperfect


In life, if you seek perfection then you will always fall short. And you will meet imperfection in everything. But, if you adjust your view and are able to see things just for what they are, then you will meet perfection in all that you see, do, hear, smell, and feel. Because, now, you are perfect. -David Askaripour

kira-kira terjemahan bebasnya:


Dalam hidup, jika yang anda cari adalah kesempurnaan maka anda akan selalu gagal menemukan kesempurnaan. Dan anda akan menemukan ketidaksempurnaan dalam segala hal. Tetapi, jika anda menyesuaikan pandangan anda dan mampu melihat segala sesuatu dengan apa adanya, maka anda akan menemukan kesempurnaan dalam semua yang anda lihat, anda lakukan, anda dengar, anda hidu, dan anda rasakan. Karena, sekarang, anda sempurna.

Kamis, 23 Desember 2010

GIGI: Hidup untuk musik


Aku teringat saat menonton konser ulang tahun grup band GIGI di stasiun tv RCTI. Satu hal yang  terus teringat adalah apa yang diucapkan oleh Armand Maulana, vokalis dan pentolan grup ini.

Dia berkata dan (sekaligus berpesan). "Jika sudah menyatakan diri sebagai musisi, maka seorang musisi harus mengabdikan hidupnya untuk musik. Hidup untuk musik bukan musik untuk hidup".

Itulah yang telah  dilakukan dia dan rekan-rekannya di GIGI. Sehingga GIGI bisa terus eksis di belantara musik  Indonesia.

"Bahwa kemudian, kehidupan kami menjadi bertambah baik dengan rejeki yang mengalir dari musik, itu hanya masalah aksi dan reaksi" lanjut Armand Maulana.


Sedikit mencoba beranalisis (sok banget bahasanya!), GIGI memang grup band yang terus eksis. Oke lah dari segi popularitas bisa dikatakan relatif "menengah" tetapi stabil, di banding grup band lainnya. Tapi memang GIGI ya selalu ada, hidup sepanjang waktu di hati para GIGITA-nya, (mirip kayak gigi di mulut). Jika boleh dianalogikan, ya GIGI ibarat sebuah perusahaan yang sudah establish. Semua itu karena komitmen dari para personilnya.

Aku rasa bukan cuma di bidang musik saja komitmen seperti itu perlu diterapkan.


 


"Bahwa kemudian, kehidupan kami menjadi bertambah baik dengan rejeki yang mengalir dari musik, itu hanya masalah aksi dan reaksi"

karena Gusti Allah mboten sare.

Hujan dan kenangan empat sekawan


Ada yang mengatakan bahwa “di dalam hujan, ada lagu yang hanya bisa didengar oleh mereka yang rindu”. Ehm..baru saja aku membuktikannya. Sewaktu hujan tadi sore, suasana kebetulan sepi, lalu sambil sendirian minkoprok (minum kopi dan merokok) dan mengamati air hujan, tiba-tiba aku teringat kenanganku kepada 3 orang sahabatku di SMA. Tiga plus satu, jadinya kami empat sekawan, empat sekawan yang sangat komplit. Berbeda dalam banyak hal, termasuk perbedaan karakter yang mencolok dan berbeda agama

Pertamax, Aku. Classified Profile hehehehe…

Minggu, 19 Desember 2010

Pasti ada energi lagi


 Energi yang tak seimbang bisa menyebabkan kefatalan pada tubuh. Masuk angin. Bukan angin yang masuk ke sel-sel tubuh. Tapi ada keseimbangan energi yang terganggu. Ketidak seimbangan energi dapat mengganggu kenormalan fungsi tubuh. Energi chi katanya.

"Banyak yang mati gara-gara hal ini?" kata tukang urut yang menangani badanku. Sekalian kerokan biar tambah ringan.

Kujawab dengan meringis. 

Kerokan tak baik untuk kesehatan.. bla..bla..bla.. kata dunia medis modern. Ah Peduli setan, itu biarlah menjadi urusan anak-anak kesehatan. Orang pinggiran tetap melaju dengan teknik ini.






"Pasti ada energi lagi" kata Boomerang

Kudengar suara air gemercik
Kubau pohon cemara yang wangi
Sementara aku termenung diam
Menata rasa kakiku berdarah
Tadi terantuk batu dan tertusuk duri

Ada senyum ramah yang kurasakan
Di dalam hangat wajah sang alam
Di saat itu kulihat burung elang
Melayang-layang dekat di mata
Dia menari

Diam menari tenang kalbu yang liar
Nanti kan pasti ada energi lagi
Diam menari tenang kalbu yang liar
Nanti kan pasti ada energi lagi 

Sketsa perjalanan


#
Ada pepatah jangan telat bangun nanti rezekinya dipatuk ayam. Apakah itu berlaku di sini, jam 1, 2, 3, sampe jam 4, mereka para pedagang asongan itu belum tertidur. Hilir mudik berteriak mempromosikan dagangannya. Di antara mata-mata yang sudah terlelap. Tercekat hingga ada jeda nafas sesaat  ketika terpaku menelaah ini semua. Mereka terus bersemangat. Tuhan  begitu baik padaku. Hey ayam, rezekimu dipatuk manusia-manusia bersemangat itu.

#
Terlalu pagi untuk meneruskan langkah ini, fajar pun masih tertidur. Sejenak langkah kuhentikan di sebuah warung. Segelas kopi menemani kepulan asap harum. Ada ibu tua di sebelahku beranjak berdiri setelah makan pagi yang kepagian, beliau terlupa kalau saat makan tadi sandal dilepaskannya. Saat diingatkan si pedagang dan kukatakan padanya "Sandalnya terlupa bu?". Ia menjawab "Wes tuo. Dadi lali!" sambil tersenyum ramah, senyum pagi yang sedikit banyak cukup menyegarkanku. Kubalas dengan senyum. Ini Indonesia bung!

Jumat, 17 Desember 2010

Jalan hidup yang belum jelas


Seorang kawanku berfilsafat:

"Hidup gak jelas itu seperti perahu yang sudah berada di tengah laut. Tetapi tanpa penumpang dan tanpa dayung. Hanya sendiri, tanpa tahu akan diarahkan kemana. Seandainya ada penumpang di atasnya, setidaknya aku bisa tahu kemana harus menentukan arah tujuan dan untuk dayungnya sekuat tenaga akan kuusahakan bakal ada".

Entah nyambung atau tidak, lantas aku teringat dengan kalimat seorang Fafa dalam buku Nyanyian Seorang Wisudawan, begini dia berujar:

"Hidup putus asa itu seperti cicak yang terjepit di engsel pintu. Tipis, kering dan tanpa harapan". (Diriwayatkan oleh Ahmad Mustafa 'Fafa' dari seorang Sahabat dalam Kitab Nyanyian Seorang Wisudawan)

...gdubraaaaak!!!!!!!!!!!!!!...


01 Januari 2007

Menunggu kereta api tiba



Wanita muda itu berjalan meyakinkan entah mungkin tergesa memasuki pelataran stasiun kereta api di kota itu. Di ujung lorong dia berbelok ke kiri menapaki tangga yang sedikit curam. Suasana sepi dan dingin terasa di peron lantai dua. Hanya satu dua petugas kebersihan berlalu. Sesaat membersihkan lantai yang sedikit kotor karena debu atau memungut sampah kecil yang masuk ke peron diterbangkan angin musim panas yang kering. Siang itu terik mentari mengganas seakan ingin memanggang bumi.
Duduk di kursi besi di depan ruang tunggu, wanita itu berkipas sembari mengusap keringat yang deras mengalir di keningnya.
Di balik kaca loket penjualan tiket, lelaki muda, si petugas, mengamati dengan mimik serius. Tersadar dari awan kantuk yang terus menaungi dia dari pagi tadi.  

Lantas dia berkata “Mau berangkat kemana Mbak?” saat si wanita datang menghampirinya.

Tersadar dari pikiran sendiri si wanita menjawab ”Tidak mas, saya sedang menunggu kereta api tiba?”. “Jam berapa kereta apinya tiba mas?”  wanita itu bertanya.

Rabu, 15 Desember 2010

Mengapa tidur tidak terlalu malam itu penting?


Malam hari pukul 9 - 11 : adalah pembuangan zat-zat tidak berguna/beracun (detoksifikasi  di bagian sistem antibodi (kelenjar getah bening). Selama durasi waktu ini seharusnya dilalui dengan suasana yang tenang atau mendengarkan musik. Bila saat itu seorang ibu rumah tangga masih dalam kondisi yang tidak santai seperti misalnya masih mencuci piring atau mengawasi anak belajar, hal ini dapat berdampak negatif bagi kesehatannya.

Malam hari pukul 11 - dini hari pukul 1 : saat proses detoxksifikasi di bagian hati, harus berlangsung dalam kondisi tidur pulas.

Pidato Steve Jobs: "Stay Hungry. Stay Foolish"



Pidato Steve Jobs (pendiri dan CEO Apple) ini dilakukan dalam acara "commencement speech" di hadapan lulusan Stanford University tahun 2005.

________
Saya merasa bangga berada di tengah-tengah Anda sekarang, yang akan segera lulus dari salah satu universitas terbaik di dunia. Saya tidak pernah selesai kuliah. Sejujurnya, baru saat inilah saya merasakan suasana wisuda. Hari ini saya akan menyampaikan tiga cerita pengalaman hidup saya. Ya, tidak perlu banyak. Cukup tiga.

Cerita Pertama: Menghubungkan Titik-Titik

Saya drop out (DO) dari Reed College setelah semester pertama, namun saya tetap berkutat di situ sampai 18 bulan kemudian, sebelum betul-betul putus kuliah. Mengapa saya DO? Kisahnya dimulai sebelum saya lahir. Ibu kandung saya adalah mahasiswi belia yang hamil karena “kecelakaan” dan memberikan saya kepada seseorang untuk diadopsi.

Surat dari kekasih



Untukmu yang selalu Kucintai,

Saat kau bangun di pagi hari, Aku memandangmu dan berharap engkau akan berbicara kepadaKu., bercerita, meminta pendapatKu, mengucapkan sesuatu untukKu walaupun hanya sepatah kata. Atau berterima kasih kepadaKu atas sesuatu hal yang indah yang terjadi dalam hidupmu pada tadi malam, kemarin, atau waktu yang lalu.... Tetapi Aku melihat engkau begitu sibuk mempersiapkan diri untuk pergi bekerja... Tak sedikitpun kau menyadari Aku di dekat mu.
Aku kembali menanti saat engkau sedang bersiap, Aku tahu akan ada sedikit waktu bagimu untuk berhenti dan menyapaKu, tetapi engkau terlalu sibuk...
Di satu tempat, engkau duduk tanpa melakukan apapun. Kemudian Aku melihat engkau menggerakkan kakimu. Aku berfikir engkau akan datang kepadaKu, tetapi engkau berlari ke telefon dan menelefon seorang teman untuk sekadar berbual-bual.
Aku melihatmu ketika engkau pergi bekerja dan Aku menanti dengan sabar sepanjang hari. Namun dengan semua kegiatanmu Aku berfikir engkau terlalu sibuk untuk mengucapkan sesuatu kepadaKu.

Selasa, 14 Desember 2010

Menyapu halaman langit


Hari minggu adalah hari yang telah diproklamirkan sebagai hari malas sedunia. Bagi si Kemod inilah saat yang tepat mengumbar 'nafsu' yang terpendam seminggu ini. Maka sebungkus sigaret murahan, secangkir besar kopi atau teh manis dan seplastik makanan ringan bertengger di meja sebelah kursi busuk kesayangannya. Lantunan senandung lagu dangdut terdengar dari notebooknya. Lalu ia pun bersandar dengan sebuah novel dan majalah Tempo. "Inilah saatnya menikmati waktu malas" ujarnya dalam hati.

Sedang asyik masyuk tiba-tiba datang beberapa orang. menggerutu dan bermasturbasi kata tanya.

"Hey Kemod, kamu pasti tadi malam naik ke langit kan. kamu duduk2 di bintang kan?" sembur mereka.

Demokrasi Kambing (Kebo)


____________________________________________________________________
"Demokrasi bisa membuat serigala menjadi pemimpin bagi sekumpulan kambing, karena prinsip dari demokrasi adalah kedaulatan rakyat bukan kedaulatan ilmu (Anonim).

Maka jangan heran jika kualitas pendidikan di negara ini tak beranjak maju dengan sesungguhnya. penguasa negeri ini takkan pernah berupaya dengan sungguh-sungguh untuk ‘mencerdaskan kehidupan bangsa’ seperti amanah UUD. Karena jika rakyat ‘cerdas’, penguasa srigala takkan dipilih lagi untuk berkuasa. Pemilih cerdas berbahaya bagi kelangsungan dinasti. "
_____________________________________________________________________


Kubaca editorial koran oposisi itu sambil menyeruput kopi di wakrop Darmo. Dari kejauhan aku mendengar percakapan seorang anak SD dengan emaknya. Sepertinya si anak sedang malas berangkat ke sekolah.

Ikhlas


Seorang teman berkata ”kawan, ikhlas itu seperti saat kau buang air besar. kau merelakan lepas dari dirimu tanpa kau merasa keberatan sama sekali. lepas, lepas saja“.

Lalu kujawab “kau pungut dari tempat sampah mana kutipan itu brader? Karena tidak semua hal bisa kau ibaratkan air besar kawan!“. Aku pun beranjak ke belakang untuk buang air besar bikin kopi lagi.

Jumat, 03 Desember 2010

Setan


Kemarin tengah malam kehabisan rokok, terpaksa keluar meski hujan gerimis. Dipinggir jalan ada yg lagi nangis-nangis, rambutnya panjang, tandukan dan tertunduk. Ini cewek atau cowok?, tanyaku dalam hati.

Kutanya: "Mbak, Mas! kenapa nangis-nangis di sini?".

Yang duduk pun menjawab: "Ginilah kalo jadi setan, semuanya jadi salah. Bahkan ada yang kentut pun, kalo ga ada yang ngaku juga ya yang disalahin aku ini, si setan. Nasib.. nasib.".